<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d3901264975683141347\x26blogName\x3dInfoGaya+Kesehatan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-kesehatan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-kesehatan.blogspot.com/\x26vt\x3d7883937866572699023', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 06 Juli 2013

Rumah Sakit Jantung Jakarta Resmi Dibuka

Matraman Jakarta, 5 Juli 2013 - Berdasarkan pengamatan bahwa dalam kurun waktu 27 tahun, cakupan layanan Jantung yang terdapat di Rumah Sakit di Indonesia memenuhi kurang dari 10% jumlah pasien Jantung yang ada dan sekitar dua puluh ribuan pasien kelainan Jantung di Indonesia yang dapat tertampung di Rumah Sakit setiap tahunnya. Sementara sisanya kemungkinan meninggal dunia sebelum sempat memperoleh pelayanan, tidak mampu secara ekonomi atau berobat ke Rumah Sakit luar negeri bagi kalangan kelas menengah ke atas dimana menurut data Ikatan Doktor Indonesia (IDI) tahun 2012 tercatat bahwa biaya yang dikeluarkan sekitar 20 trilyun serta penyakit Jantung dan Kanker menjadi alasan utama masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.


Rumah Sakit Jantung Jakarta Resmi Dibuka
Usung Konsep Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, Kelengkapan Fasilitas dengan Harga Terjangkau bagi penderita penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Sementara itu, menurut data HIMAPID tahun 2008, saat ini jumlah penderita Hipertensi di Indonesia mencapai lebih dari 75 juta orang dimana setiap 4 orang dewasa memiliki 1 orang yang beresiko dengan penyakit Jantung yang disebabkan oleh Hipertensi, dengan tingkat angka kematian 26.4%. Adapun penyakit Jantung Koroner sendiri menyandang predikat sebagai penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia. Menurut informasi dari http://www.indaheart.org, diketahui bahwa dari sekitar 237 juta penduduk Indonesia diperkirakan bayi yang lahir mencapai sekitar 6,6 juta jiwa dan sebanyak 48.800 diantaranya adalah penyandang penyakit Jantung Bawaan.

Informasi diatas semakin diperkuat dengan adanya data dari SKRTN tahun 2010 tentang angka kematian akibat penyakit Jantung koroner yaitu sebesar 26% serta perhitungan World Health Organization (WHO) yang memperkirakan pada tahun 2020 mendatang, penyakit Jantung dan Kardiovaskuler akan menyumbang sekitar 25% dari angka kematian di negara-negara berkembang setiap tahunnya.

Berdasarkan prediksi yang cukup memprihatinkan serta tingginya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, pemerintah pun saat ini tak tinggal diam dan tengah gencar menggaungkan program Medical Tourism yang merangsang Rumah Sakit di Indonesia untuk berbenah dan meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan setara dengan Rumah Sakit yang ada di luar negeri. Selain itu pemerintah pun berupaya untuk terus menambah kapasitas tempat tidur yang ada di Rumah Sakit, menurut data Departemen Kesehatan tahun 2008 pemerintah telah menyediakan sekitar 143 ribu tempat tidur di Rumah Sakit guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi penduduk Indonesia yang saat itu telah mencapai sekitar 226 juta jiwa yang rasanya jumlah itu masih sangat jauh dan kurang memadai dimana idealnya adalah 1 Bed : 500 penduduk.

Melihat data penderita penyakit Jantung yang begitu besar serta masih minimnya fasilitas kesehatan yang diperuntukkan khusus bagi penderita penyakit Jantung inilah yang kemudian mendasari sekelompok dokter Bedah Jantung, dokter Kardiologi dan dokter Anestesi Jantung bergabung untuk mendirikan Rumah Sakit Jantung Jakarta (Jakarta Heart Center) sebagai pelayanan jantung dan pembuluh darah terlengkap dan terpadu di area City of Healthcare, Matraman, Jakarta Timur.


Mengemban visi untuk menjadikan Rumah Sakit Jantung Jakarta (Jakarta Heart Center) sebagai solusi tepat dalam penanganan kasus Jantung dan pembuluh darah bagi masyarakat Indonesia sekaligus memiliki idealisme untuk memberikan pelayanan jantung dan pembuluh darah yang profesional, ramah, lingkungan yang nyaman dan modern serta ditunjang dengan peralatan medis yang modern dan berbasis teknologi.

Kehadiran Rumah Sakit Jantung Jakarta yang berlokasi di jalan Matraman Raya, Jakarta Timur ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan melalui kemudahan akses pelayanan Jantung bagi pasien dengan konsep Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, kelengkapan fasilitas dan harga yang terjangkau ini merupakan komitmen yang ingin ditonjolkan. Hal ini seperti diutarakan oleh DR. dr. Jusuf Rachmat, SpBTKV, MARS, selaku Dokter Spesialis Jantung dan Bedah Thoraks kardiovaskular. Rumah Sakit Jantung Jakarta. "Berbekal pengalaman sebagai dokter profesional, dalam menjalankan pekerjaan kami selalu mengusung moto bahwa kenyamanan dan keselamatan pasien adalah prioritas utama kami. Moto ini pun akan kami tetapkan dalam menjalankan operasional Rumah Sakit Jantung Jakarta sehingga kehadiran Rumah Sakit Swasta Jantung termodern, terlengkap di Indonesia ini turut membantu mengurangi angka kematian pasien penyakit Jantung dan Kardiovaskuler di Indonesia".

Ditambahkan oleh DR. dr. Fathema Djan, SpBTKV selaku Komisaris Utama sekaligus Dokter Bedah Thoraks Kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung Jakarta. "Pasien penyakit Jantung adalah penyakit yang sangat mematikan dan memiliki masa kritis atau dikenal sebagai Golden Time sekitar 2 jam yaitu waktu yang sangat berharga untuk penanganan penderita penyakit Jantung dan bila terlewat masa itu maka pasien biasanya tidak dapat tertolong. Berdasarkan kritikal penanganan kasus-kasus pasien penyakit Jantung ini lah maka kami mendesain Rumah Sakit dengan arsitektur yang dapat mengakomodir kebutuhan serta membantu mempertahankan Golden Time pasien dimana penanganan pasien yang terkena serangan Jantung menjadi efektif, efisien dan tepat guna yaitu melalui konsep '90 Minutes Door to Baloon' yaitu pelayanan kegawat daruratan yang diniliki Rumah Sakit Jantung Jakarta dimana berbagai fasilitas kedokteran yang dibutuhkan seperti Cathlab, MSCT dan X-Ray terintegrasi pada ruang IGD yang berada di lantai 1 yang mudah di akses dari jalan raya Matraman".

Selain memiliki ruang IGD yang sangat efektif dalam mempertahankan Golden Time pasien penyakit Jantung, Rumah Sakit Jantung Jakarta juga dilengkapi dengan fasilitas kedokteran berbasis teknologi tinggi atau dikenal dengan istilah 'When Technology Meet Hospitalitty' dimana Rumah Sakit Jantung Jakarta akan memberikan pelayanan dengan hati tulus dan ramah ditunjang dengan teknologi kesehatan yang canggih dan aman bagi pasien. Rumah Sakit Jantung Jakarta saat ini memiliki 2 (dua) kamar operasi, 2 (2) ruangan Cathlab dan 1 (satu) Hybrid Cathlab Bi Plane. Fasilitas kedokteran Hybrid Cathlab Bi Plane merupakan fasilitas berteknologi tinggi satu-satunya di Indonesia yang dimiliki hanya di Rumah Sakit Jantung Jakarta.

Dari sisi bangunan, Rumah Sakit Jantung Jakarta yang berada dibawah management PT. Satya Dharma Kardia ini memiliki luas bangunan sebesar 10,000 m2 dengan 8 lantai dimana memiliki 74 kamar rawat inap yang terdiri dari 30 bed ekonomi (15 kamar dewasa dan 16 kamar anak), 10 bed VIP, 3 bed VVIP, 10 bed Cluster dan 8 Bed ICU.

Selain pelayanan ruang perawatan inap (in-patient ward), Rumah Sakit Jantung Jakarta juga memiliki pelayanan poliklinik (out-patient ward) dengan memberikan waktu konsultasi minimal 15 menit kepada dokter dan pasien sehingga pasien mendapatkan informasi yang detail mengenai penyakit yang diderita serta memberi empati kepada pasien sebagai wujud 'Memanusiakan pasien' yang saat ini menjadi isu sensitif pada industri kesehatan di Indonesia. Rumah Sakit Jantung Jakarta juga menjunjung tinggi hak dan kewajiban pasien dengan mengutamakan pelayanan yang terbaik.

Tak hanya mencari keuntungan bisnis semata, sesuai misi untuk menjadikan Rumah Sakit Jantung Jakarta sebagai solusi tepat bagi penanganan penyakit Jantung dan pembuluh darah, Rumah Sakit Jantung Jakrta juga menjalankan konsep sosial Rumah Sakit dan hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas kamar ekonomi kami yang berjumlah 30 bed dari total 74 bed yang tersedia. Dalam strategi pemasaran dan komunikasi kami menggunakan konsep Fellowship of Society, Relationship Marketing dan memaksimalkan Program CSR guna mengekplorasi dalam memberikan fasilitas pelayanan kesehatan terbaik agar terjangkau oleh masyarakat luas serta memenuhi target yang dicanangkan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Sehat tahun 2015 mendatang.

Berada dalam akses jalan utama yang memudahkan untuk dijangkau, Rumah Sakit Jantung Jakarta juga memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Rumah Sakit Jantung Jakarta mulai dari info praktik dokter, info kesehatan serta info layanan melalui website www.jakartaheartcenter.com atau call center dengan nomor 021-293610698 dan SMS center dengan noor 085777050009.

"Kami berharap kehadiran Rumah Sakit Jantung Jakarta memperlengkap fasilitas pelayanan penyakit Jantung yang telah ada dan menjadi alternatif tetbaik bagi penderita penyakit Jantung dan pembuluh darah di Indonesia", tutup DR. dr. Fathema Djan, SpBTKV, Rumah Sakit Jantung Jakarta.

Label: , , ,

1 Komentar:

Blogger adil mengatakan...

kalau mau nyari rumah sakit jantung yang fasilitasnya lengkap di tengah kota sudah deket.. mana swasta harusnya ramah ramah karyawannya.. sukse

6 Juli 2013 pukul 03.18  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda