<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d3901264975683141347\x26blogName\x3dInfoGaya+Kesehatan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-kesehatan.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-kesehatan.blogspot.com/\x26vt\x3d7883937866572699023', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 30 Juni 2012

Kampanye Masker 'OBH Combi Peduli'

Million Dollar Pasar Festival Kuningan Jakarta, 28 Juni 2012 - Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi terburuk nomor 3 di dunia (setelah kota di Meksiko dan Thailand). Masih dalam skala global, kadar partikel debu (particulate matter) yang terkandung dalam udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9 (yaitu 104 mikrogram per meter kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank Dunia pada tahun 2004 (Kabarindonesia.com)

Kampanye Masker 'OBH Combi Peduli'
Sumbangsih PT. Combiphar terhadap Kesehatan masyarakat

Edukasi Penggunaan Masker guna kurangi Dampak Paparan ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

"6 orang yang mempengaruhi masker, maka dapat mencegah 1 kejadian terjadinya ISPA
(British Medical Journal tahun 2009)

Kondisi udara yang tidak bersih dan cuaca yang berubah-ubah seperti kota Jakarta merupakan salah satu pemicu ISPA, Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007, prevalensi ISPA masih cukup tinggi yaitu sebesar 25,50% dari penduduk Indonesia dan di Jakarta. Di tahun 2010, ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak yang terdapat di masyarakat. Untuk penularannya, ISPA dapat menular melalui percikan air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung virus atau bakteri yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernafasannya. Faktor utama penyakit ISPA selain dari daya tahan tubuh juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan diri dan lingkungannya antara lain mencuci  tangan karena tangan adalah sumber bakteri yang masuk ke dalam tubuh serta menggunakan masker pelindung.

Pekerja kantoran adalah masyarakat yang cukup rentan terkena penyakit ini. Menurut pengamatan, dari mulai berangkat ke kantor dengan angkutan massal, lingkungan kantor yant tertutup, interaksi yang tinggi dengan berbagai orang serta faktor stress yang dapat menularkan ke orang lain. Begitu banyak virus atau bakteri yang dapat menempel, berpindah dan ditambah lagi dengan situasi ketika ada orang yang sedang batuk, bersin, ataupun gejala lainnya yang tidak disadari oleh orang sekitar, mampu mengakibatkan penularan yang tidak dapat dihindarkan. Apalagi jika selanjutnya secara tidak sengaja menularkan pada orang lain di sekitarnya bahkan kepada orang-orang yang mereka sayangi, seperti orang tua, istri, suami bahkan anak-anak.

Pada anak-anak atau orang tua dimana kondisi daya tahan tubuhnya lemah atau belum berkembang sempurna, penyakit ISPA dapat menyebabkan komplikasi seperti peradangan pada telinga tengah, sinusitis, atau turun ke bawah menjadi infeksi pita suara, bronchitis, bahkan bronkopneumonia. Pada anak, menurut data Riskesdas tahun 2007, pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare pada anak balita.

Meskipun penggunaan masker adalah langkah awal pencegahan penyakit ISPA, namun tak semua orang mengerti akan besarnya manfaat yang didapat melalui penggunaan masker pelindung. Bahkan beberapa enggan menggunakannya karena alasan risih, pengap, sesak nafas dan tidak terbiasa. Untuk mengedukasi masyarakat perkotaan akan besarnya manfaat penggunaan masker pelindung bagi kesehatan diri, sejak tahun 2010 lalu, PT. Combiphar memperlihatkan komitmen serius untuk memberikan kontribusi  terhadap kesehatan masyarakat dengan mencanangkan sebuah kampanye kesadaran sosial yang bertajuk Kampanye Masker 'OBH Combi Peduli'.

Di tahun 2012 ini dalam rangka 40 Tahun OBH Combi hadir di Indonesia, Kampanye Masker 'OBH Combi Peduli' dilaksanakan secara serempak di beberapa lokasi yang potensial terkena dampak penyakit ISPA ini. Seperti dipaparkan oleh pihak PT Combiphar "Sejak tiga tahun lalu kami mencanangkan kampanye kepedulian terhadap masyarakat bertajuk 'OBH Combi Peduli' agar terjadi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan diri sendiri dan juga oranglain di sekitarnya serta lingkungan".

Promosi kegiatan masker OBH Combi Peduli kali ini juga memanfaatkan medium sosial media sebagai medium untuk menyampaikan pesan ini secara lebih cepat dan luas. Tim OBH Combi ingin mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan menunjukan dukungan mereka terhadap program ini. Hanya dengan cara mengirimkan foto mereka yang sedang menggunakan masker ke www.facebook.com/berbagitenang dan mengajak rekan-rekan mereka untuk memberikan tag "like", team OBH Combi akan menyumbangkan masker sebanyak tag "like" kepada orang-orang yang selama ini rentan terhadap gangguan ISPA karena lingkungan kerjanya seperti polisi lalu lintas, pekerja bangunan, dinas parkir, dan dinas kebersihan. Program, ini akan berlangsung hingga akhir Agustus 2012.

Membiasakan pemakian masker dilihat PT. Combiphar sebagai kampanye sederhana tapi sangat positif untuk selalu mengingatkan  masyarakat agar lebih peduli terhadap sekitar. Dengan memakai masker, seseorang dapat mengurangi risiko penularan penyakit ISPA. Pada salah satu penelitian yang dibuat di British Mdical Journal tahun 2009 menyebutkan bahwa dari 6 orang yang mempergunakan masker, maka dapat mencegah 1 kejadian terjadinya ISPA.

Kampanye Masker 'OBH Combi Peduli' merupakan bagian dari tanda terima kasih PT. Combiphar kepada masyarakat. Tahun ini OBH Combi genap berumur 40 Tahun dan telah membawa ketenangan baik secara fisik maupun emosional kepada keluarga Indonesia dengan produknya yang efektif dalam meredakan batuk. Tentunya dibutuhkan partisipasi lebih banyak pihak dalam meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap kesehatan orang-orang di sekitar kita.

PT. Combiphar sendiri adalah salah satu perusahaan farmasi lokal yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai produsen obat batuk OBH Combi. PT. Combiphar sudah berada di Indonesia sejak 1971, di motori oleh Dr. Biantoro Wanandi, yang pernah menjabat sebagi wakil Indonesia untuk WHO. Saat ini merupakan perusahaan yang dipercaya oleh sejumlah perusahaan asing maupun lokal untuk memasarkan dan memproduksi produk-produk mereka. Total merek yang dipasarkan oleh PT. Combiphr sekitar 200 merek, termasuk obat bebas, produk perawat kesehatan maupun obat resep. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menganut gaya hidup sehat, Combiphar ke depan akan mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menyediakan produk-produk yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kalangan usia produktif.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda